[ ] the dark
[x] staying single forever
[ ] being a parent
[x] giving birth
[x] being myself in front of others
[ ] open spaces
[ ] closed spaces
[x] heights
[ ] dogs
[ ] birds
[x] cockroach
[ ] spiders
[ ] flowers or other plants
Total so far: 5
[ ] being touched
[ ] fire
[x] deep water
[ ] snakes
[ ] silk
[ ] the ocean
[x] failure
[ ] success
[ ] thunder/lightning
[ ] frogs/toads
[ ] my boyfriends/girlfriends dad
[ ] boyfriends/girlfriends mom
[x] rats
[x] jumping from high places
[ ] snow
Total so far: 4
[ ] rain
[ ] wind
[x] crossing hanging bridges
[x] death
[ ] heaven
[ ] being robbed
[ ] falling
[ ] clown
[ ] dolls
[ ] large crowds of people
[ ] men
[ ] women
[ ] having great responsibilities
[ ] doctors, including dentists
[ ] tornadoes
Total so far: 2
[ ] hurricanes
[x] incurable diseases
[ ] sharks
[ ] Friday the 13th
[ ] ghosts
[ ] poverty
[ ] Halloween
[ ] school
[ ] trains
[ ] odd numbers
[ ] even numbers
[ ] being alone
[x] becoming blind
[x] becoming deaf
[x] growing up
Total so far: 4
[x] creepy noises in the night
[ ] bee stings
[x] not accomplishing my dreams/goals
[ ] needles
[ ] dinosaurs
[ ] the welcome mat
[ ] high speed
[ ] throwing up
[x] falling in love
[ ] super secrets
Total so far: 3
Total : 18
If you get more than 30, I strongly recommend some counseling
If you get more than 20, you’re paranoid
If you get 10-20, you are normal
If you get 10 or less, you’re fearless
penjelasan:
Kata “Halloween” berasal dari kata All Hallows Eve yang mengandung arti malam mensucikan. Malam sebelum tanggal 31 Oktober dikenal sebagai All Hallow’s Evening, malamnya semua orang suci (belakangan orang mengenal dengan sebutan Halloween). Malam itu adalah malam sebelum hari semua orang suci –suatu perayaan sebagai peringatan kepada orang-orang suci yang mati sebagai martir. Satu hari sesudahnya, yakni tanggal 1 November ditetapkan sebagai hari semua orang suci (All Saints Day) oleh Paus Grigorius pada tahun 835 M, dan tanggal 2 November menjadi hari arwah-arwah orang mati. Pada hari itu, di antara mereka juga masih ada yang pergi ke makam atau berdoa.
Banyak kisah yang menceritakan tentang sejarah munculnya perayaan Halloween. Di dalam sejarah gereja bangsa Druid, Halloween diposisikan sebagai perayaan istimewa bagi nenek moyang mereka yang tergolong sebagai pendeta dari sekte keagamaan Celtic (dari kata celts) di Irlandia. Kaum Celts merupakan kelompok bangsa Arya yang pertama kali datang dari daratan Asia untuk menetap di Eropa. Faktanya sangat jelas bahwa terdapat kesamaan di antara Druidisme dan agama lain di India. Sekte keagamaan Celtic yang dipimpin Druids (kaum Piet) mempercayai keyakinan terhadap bermacam-macam dewa alam, upacara serta praktik-praktiknya.
Mereka menyembah dewa matahari khususnya pada tangal 1 Mei, disebut dengan Baltone (nyala api). Penyembahan juga dilakukan pada Dewa Maut atau Dewa Kematian pada tanggal 31 Oktober, disebut dengan Samhain. Baltone dilaksanakan pada festival musim panas, sedangkan Samhain dilaksanakan pada festival musim dingin. Kedua festival tersebut menggunakan manusia sebagai korbannya.
Kaum Celts dan bangsa Druid memulai tahun baru tanggal 1 November. Tanggal 31 Oktober malam sebelum tahun baru, diyakini Dewa Kematian berkumpul bersama arwah-arwah jahat yang telah dikutuk untuk merasuki tubuh binatang. Sedangkan arwah yang baik mengalami reinkarnasi sebagai manusia. Oleh karena itulah tanggal 1 November sering disebut sebagai hari arwah orang mati.
Bangsa Celtic mempercayai bahwa pada tanggal 31 Oktober malam, roh jahat, tukang sihir, roh pengacau (gobins), peri, dan makhluk-makhluk halus berkeliaran. Roh-roh orang yang telah meninggal bergentayangan untuk memasuki dan merasuk ke dalam tubuh manusia yang masih hidup. Tentu saja manusia tidak mau dirasuki oleh roh-roh gentayangan tersebut. Oleh karena itu ketika malam menjelang tanggal 31 Oktober, para penduduk desa mematikan api yang menyala dalam rumah sehingga tubuh mereka menjadi dingin dan roh tidak mau memasukinya.
Agar roh semakin menjauh, mereka lalu memakai pakaian yang menakutkan dan berkeliling desa dengan membunyikan suara-suara yang berisik untuk menakut-nakuti roh gentayangan. Lantas apa yang terjadi dengan mereka yang terasuki oleh roh gentayangan? Menurut kisahnya bangsa Celtic akan membakar mereka yang kerasukan sebagai pelajaran bagi roh-roh lainnya agar tidak berani lagi merasuk ke tubuh manusia.
Pergeseran Nilai
Apa yang terlihat merupakan kegiatan ritual yang dilakukan oleh orang-orang Druid di Amerika Utara dan Eropa. tiap perayaan Halloween yang diadakan, khususnya di dunia Barat telah melenceng dari tujuan yang sebenarnya. Kesakralan yang seharusnya tampak pada sebuah prosesi ritual religi atau kepercayaan telah berubah menjadi kegiatan hiburan semata yang tak bermakna. Bahkan konon telah bergeser menjadi suatu ritual sekte yang berfokus pada sekitar darah, pesta seks, kematian, kengerian dan ilmu hitam. Apalagi prosesi ritual didukung dengan atribut yang mencerminkan kengerian, keangkeran dunia kegelapan setan yang menggambarkan karakter kejahatan dan keburukan. Mereka beranggapan dengan kamuflase kostum dan topeng akan dapat menyembunyikan dan menghindari agar tidak dikenali oleh roh-roh jahat.Metode dan cara perayaan yang demikian kemungkinan dapat merupakan semacam bentuk pemujaan setan atau seperti shamanisme tradisional dalam mengubah kepribadian pemakai. Suatu pola animisme. Jelas sekali hal ini mencampakkan nilai-nilai moral manusia, moral spiritual maupun moral humanis. Ritual yang menyesatkan menafikan unsur kemanusiaan karena biasanya diikuti dengan persembahan atau pengorbanan tertentu dan membangun spiritualitas jalannya sendiri dengan pola-pola yang tidak benar. Moralitas modern kehilangan standar mutlak yang berakibat pada kehancuran semua struktur moral.
Nilai-nilai moral kesucian sebagai simbol kemenangan atas kejahatan yang dipersonifikasikan dengan simbol setan, semakin bergeser dan dipahami dengan pola dan cara yang salah. Sebagian besar atribut Halloween mengingatkan pada hal-hal yang berbau mistis yang berkaitan erat dengan masyarakat Druid dalam menyambut tahun baru. Masyarakat Druid dipengaruhi oleh pemimpin aliran, penyihir dan kepercayaan yang ada. Bahkan Halloween sering rancu atau sering dikacaukan dengan ajaran dan hari-hari perayaan umat Kristen.
Melihat fenomena perayaan yang demikian, kiranya sangat penting untuk menimbang kembali perayaan Halloween. Atau bila perlu makna ritual perayaan harus diluruskan kembali sesuai dengan tujuan awalnya yakni peringatan terhadap orang-orang suci yang mati sebagai martir. Disadari atau tidak sebenarnya ketika perayaan Halloween diadakan dengan metode dan cara yang salah mereka terjebak dan masuk dalam perangkap setan, ke sebuah ritual pemujaan setan.
Jack O’Lantern ini merupakan legenda dari Irlandia. Legenda ini menceritakan mengenai seorang petani licik dan tangguh plus pelit yang berhasil menipu Iblis.
Ia berhasil membuat iblis naik ke atas pohon dan kemudian mengukir bentuk Salib di batang pohon tadi, sehingga Iblis tidak bisa turun dengan mudah.
Pada saat kematiannya, Jack tidak diterima di Surga, karena kelicikan dan berbagai tindak buruk yang dia lakukan selama hidup, tapi Iblis juga menolak Jack untuk masuk Neraka karena marah pernah ditipu oleh Jack.
Tapi akhirnya Iblis berbaik hati (atau makin jahat) dengan memberikan sebatang lilin untuk menemaninya berjalan-jalan dalam kegelapan, karena tidak dapat diterima di Surga ataupun Neraka. Lilin tadi ditempatkan di dalam Turnip (sebangsa lobak).
Pada imigran dari Irlandia datang ke Amerika sambil terus mempertahankan tradisi ini, sayangnya, di Amerika tidak banyak ditemukan Turnip, sehingga mereka akhirnya memilih sayuran lain yang ada, dan bisa menggantikan Turnip.
Pilihan akhirnya jatuh ke labu (pumpkin) yang lebih banyak dan mudah ditemui di Amerika. Dari sini lah, Jack O’Lantern dari labu kemudian menjadi terkenal di seluruh dunia.
sumber: http://scrapman.wordpress.com/2006/11/12/perayaan-halloween/
nah, sekarang udah tau kan arti sebenarnya dari Halloween? Kalo orang-orang tau arti sebenarnya dari perayaan halloween, mungkin mereka bakal berpikir dua kali buat ngerayain halloween party yang mereka anggap keren dan sudah jadi bagian dari life style mereka. menurut gue mereka yang ngerayain halloween paling cuma ikut-ikutan doang, gue berani taruhan deh saat orang-orang ngerayain halloween terus gue tanya salah satu persatu dari mereka, mungkin cuma 1% orang yang tau arti sebenarnya atau makna halloween tersebut.
yang bikin gue miris, ini Indonesia lho, ga ada sangkut pautnya dengan tradisi Halloween. coba kalo saat perayaan kurban, paskah, atau perayaan keagamaan lain di Indonesia, orang-orang kebanyakan acuh tak acuh, hanya sedikit dari mereka yang bener-bener memaknai arti perayaan tersebut, beda dengan halloween, orang-orang kayaknya excited banget buat ngerayain di tempat hiburan yang sama sekali ga nyambung, bisa dibilang konyol sih, tapi apa daya manusia tak pernah luput dari kesalahan, kebegoan, kedunguan, kegeblekan, ketololan, kerusakan, dan ke-an lainnya. jadi kalo kata krisdayanti sih.. I'm sorry, goodbye. &*%%>?"}*^$^@)*^#%